Emas: Dari Dewa-Dewa Kuno hingga Jadi Cuan Digital di Dompetmu

Kalau dibayang-bayangkan ya. Menarik juga ya, kita lagi jajan di warung kopi pinggir jalan. Pas mau bayar, eh bukan bayar pakai QRIS atau duit. Tapi buka tas gede dan ngeluarin sekeping emas kecil.
Kalau dibayangin sekarang ya pasti aneh. Tapi, itu faktanya kenyataan jaman dulu loh.

Jauh sebelum manusia kenal uang kertas, dompet digital, atau bahkan sekarang ini yg hype banget adalah Bitcoin. Emas ini ujug-ujug adalah raja segala alat tukar. Benda kecil berkilau ini punya perjalanan panjang sebagai simbol nilai dan kekayaan yang kamu harus percaya bahwa ceritanya dimulai ribuan tahun lalu.

Emas dari Simbol Ketuhanan ke Alat Tukar Peradaban

Pertama kali, emas ditemukan sekitar 3000 tahun sebelum Masehi di wilayah Mesir kuno. awalnya emas belum dipakai buat beli barang tapi dipakai buat hal yang lebih sakral. Menjadi simbol keabadian, kekuasaan, bahkan dianggap sebagai “darah para dewa.”

Singkat cerita, sekitar 600 tahun Sebelum Masehi, orang-orang Lydia yang sekarang wilayah Turki, mulai mikir untuk mengubah emas menjadi alat transaksi.

Dan ya, Koin emas pertama lahir yang dicetak dengan campuran emas dan perak yang disebut electrum, lengkap dengan cap kerajaan sebagai jaminan nilai.

Emas menjadi Kepercayaan (?)

Power emas sebagai alat tukar, ya karena orang percaya. Karena emas nggak bisa dibuat-buat, nggak mudah rusak dan begitu syulit untuk ditiru. Nah, darii zaman dulu (kayaknya juga sampe sekarang sih) kepercayaan adalah mata uang paling berharga. Ketika kamu bawa sebatang emas ke kota lain, orang langsung tahu nilainya bahkan ketika tidak bisa berbahasa yang sama.

Masuk ke era modern, berubah jadi istilah “Gold Standard”

Nah, pada abad ke-19, negara-negara mulai menyatakan bahwa uang kertas yang mereka terbitkan bisa ditukar dengan emas. Misal 1 lembar uang dari Bank Inggris, bisa datangi bank dan minta emas senilai yang tercetak di uang tersebut.

Hal ini membuat kepercayaan publik makin kuat terhadap sistem keuangan. Negara yang punya cadangan emas besar akan dianggap stabil dan lebig dipercaya.

Zaman serba Digital: Emas di Era Gen Z

Sekarang sih kita udah nggak bawa koin emas ke warung, tapi emas tak pernah padam. Bahkan, emas makin relevan misalnya lewat aplikasi seperti Tokopedia Emas, Pegadaian Digital, atau Lakuemas, kamu bisa nabung emas mulai dari Rp5.000 doang. Bahkan ya sekarang emas bisa dicetak, dijual, atau disimpan di brankas digital. Bisa dibilang gak ada yang nyangka ya logam yang dulu cuma bisa dimiliki raja-raja, sekarang bisa dikoleksi sambil rebahan?

So, itu dia Sejarah dan perkembangan emas. Kalau kamu, sudah mulai investasi atau menabung emas atau masi ragu ragu?

Tags: , ,